Pendahuluan:
Pendidikan, kesehatan,
dan jumlah penduduk/ tenaga kerja sangat erat kaitanya satu sama lain. Pendidikan
dan jumlah penduduk sangat bergantung pada kesehatan, jika kesehatan kurang
diperhatikan oleh pemerintah kota atau pemerintah daerah, maka akan menyebabkan
penurunan kualitas bagi pendidikan dan pertumbuhan penduduk. Dan jika
pendidikan yang kurang diperhatikan oleh pemerintah kota atau pemerintah daerah
ini akan berdampak terhadap turunnya kualitas tenaga kerja. Untuk pembangunan
suatu daerah/wilayah pendidikan dan kesehatan sangat di utamakan maka dari itu
pemerintah kota atau pemerintah daerah harus lebih fokus memberikan perhatian
terhadap aspek-aspek pendidikan dan kesehatan tersebut.
Dalam pendidikan proses
belajar mengajar siswa dan guru merupakan suatu yang sangat penting. Siswa akan
melakukan berbagai macam aktivitas, ada aktivitas yang positif dan ada
aktivitas yang negatif. Agar siswa dapat melakukan aktivitas yang positif maka struktur
dalam pendidikan haruslah terpenuhi, fasilitas dalam pendidikan harus lengkap
seperti pembenahan lokal atau ruang kelas, dan jika murid di dalam kelas
melebihi batas kapasitas maka pemerintah berkewajiban untuk menambah ruangan
atau mendirikan sekolah yang baru.
Masalah yang
sering timbul dalam dunia pendidikan adalah rendahnya hasil belajar siswa, yang
salah satu penyebabnya adalah kurangnya motivasi siswa untuk belajar. Motivasi
dalam belajar tidak saja merupakan suatu energi yang menggerakkan siswa untuk
belajar, tetapi juga sebagai suatu yang mengarahkan aktivitas siswa kepada
tujuan belajar.
Untuk meningkatkan
keaktifan dan menciptakan siswa yang berprestasi, ini akan dipengaruhi oleh
bagaimana cara/ strategi guru dalam mengajar, bagaimana fasilitas buku,
komunikasi guru dengan murid dan bagaimana kenyamanan siswa terhadap guru.
Pendidikan juga
dipengaruhi oleh kesehatan, dengan banyaknya masyarakat mengalami kurang gizi /
gangguan kesehatan maka pendidikan terhadap siswa akan terganggu. Orang yang
tidak sehat akan mempengaruhi pikiran dan anggota tubuh yang lain. Sebagai contoh seorang anak yang
terkena flu dan mimisan akan mengakibatkan konsentrasi belajarnya berkurang,
maka dari itu kesehatan perlu dijaga dengan optimal.
Dalam
bidang kesehatan infrastruktur pendukungnya juga harus lengkap seperti pos
yandu, polindes, dan puskesmas. Obat-obatan, peralatan-peralatan kesehatan
haruslah tersedia dan tenaga kerja seperti perawat, bidan dan dokter tetap
siaga.
Landasan teori:
CarterV.Good
Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan
seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya.
Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang
terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial
dan mengembangkan.
John Dewey
(1978) Aducation is all one with growing; it has no end
beyond itself. (pendidikan
adalah segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak
punya tujuan akhir di balik dirinya).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa
pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kelemahan”.
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam
Ottawa
untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber
daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep
positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.
Kesehatan menurut UU no. 23 Tahun 1992 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomi.
Dr. Kartomo Penduduk
adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu,
terlepas dari warga negara atau bukan warga negara.
Jonny Purba Penduduk
adalah orang yang matranya sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota
masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di
suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.
Pembahasan:
1. Kondisi umum bidang pendidikan
Pendidikan sangatlah
penting bagi setiap orang, individu dan masyarakat. Kualitas pendidikan di
negara kita belum maksimal apalagi di daerah-daerah kecil dan daerah yang
terpencil, tidak semua orang merasakan pendidikan yang layak padahal masih
banyaknya anak-anak yang mampu dan memiliki keinginan untuk sekolah dan
mencapai jenjang pendidikan.
Dalam jangka pendek
kecamatan Sungai Tarab memiliki tantangan dalam meningkatkan pertumbuhan
pendidikan dan kesehatan yang didukung oleh kehidupan sosial masyarakat.
Beberapa masalah yang
dihadapi dalam sistem pendidikan yaitu:
1.
Kurangnya
fasilitas sarana dan prasarana
Banyaknya
gedung sekolah yang rusak, media pembelajaran yang rendah, buku-buku di
perpustakaan tidak lengkap (terbatas), dan bagian teknologi informasi seperti
komputer masih kurang dan tidak memadai dibandingkan jumlah siswa di dalam
lokal/kelas, peralatan laboratorium kurang mendukung dan juga tidak lengkap.
2.
Kurangnya
kualitas terhadap guru
Masih
banyaknya guru yang belum profesional dalam mengajar sehingga murid susah untuk
memahami proses pembelajaran. kadang guru hanya membacakan apa yang ada di
dalam buku panduan tanpa menerangkan lebih rinci apa maksud dari tulisan buku
tersebut.
3.
Belum
meratanya akses pendidikan
Belum
sampainya akses pendidikan pada daerah yang terpencil sedangkan di daerah
tertentu sudah memiliki akses yang layak sehingga pembelajaran bagi daerah
terpencil masih ketinggalan dari daerah lain.
4.
Biaya
pendidikan yang mahal
Dengan
mahalnya biaya pendidikan tentunya bagi kalangan rendah tidak mampu untuk
membayar uang sekolah dan akibatnya banyak anak yang putus sekolah padahal
kemampuan dan motivasi belajarnya sangat tinggi dan akhirnya terjadi
pengangguran bagi usia muda.
Di bawah ini dapat kita
lihat rincian dari jumlah sekolah, murid, dan rasio guru dengan murid di
kecamatan sungai tarab.
Tabel 1.1
Pendidikan TK Kecamatan Sungai Tarab
Tahun
|
sekolah
|
Murid
|
guru
|
Rasio
|
2005
|
15
|
299
|
41
|
7,29
|
2006
|
15
|
310
|
43
|
7,21
|
2007
|
19
|
336
|
34
|
9,88
|
2008
|
27
|
362
|
37
|
9,78
|
2009
|
27
|
369
|
37
|
9,97
|
2010
|
20
|
345
|
47
|
7,34
|
Dari
tabel 1.1 Jumlah sekolah dan murid pada tingkat tk di kecamatan sungai tarab
pada tahun 2005-2009 mengalami pertambahan namun pada tahun 2010 jumlahnya
berkurang. Jumlah guru pada thun 2005-2006 bertambah dan berkurang pada tahun
2007, tahun 2008-2009 jumlah guru tetap, tahun 2010 kembali bertambah. rasio
guru dengan murid tahun 2005-2010 mengalami turun naik.
Tabel 1.2
Pendidikan
SD Kecamatan Sungai Tarab
Tahun
|
sekolah
|
Murid
|
guru
|
Rasio
|
2005
|
27
|
3344
|
272
|
12,45
|
2006
|
27
|
3533
|
228
|
15,50
|
2007
|
27
|
3540
|
326
|
10,86
|
2008
|
27
|
3559
|
314
|
11,33
|
2009
|
27
|
6034
|
260
|
23,21
|
2010
|
27
|
3529
|
306
|
11,53
|
Tabel
1.2. Memperlihatkan jumlah sekolah SD pada kecamatan sungai tarab tidak
mengalami perubahan, di tinjau dari banyaknya murid pada tahun 2005-2009
mengalami peningkatan dan di tahun 2010 mengalami penurunan drastis setengah
dari banyaknya murid pada tahun 2009. Jumlah guru dan rasio guru dengan murid
dari tahun 2005-2010 mengalami turun naik.
Tabel 1.3
Pendidikan
SLTP Kecamatan Sungai Tarab
Tahun
|
sekolah
|
Murid
|
Guru
|
Rasio
|
2005
|
5
|
985
|
142
|
6,94
|
2006
|
5
|
950
|
193
|
4,92
|
2007
|
5
|
1137
|
138
|
8,24
|
2008
|
7
|
1137
|
152
|
7,48
|
2009
|
7
|
2440
|
146
|
16,71
|
2010
|
6
|
1047
|
170
|
6,16
|
Tabel
1.3. Jumlah sekolah SLTP tahun 2005-2006 tetap dan bertambah dua sekolah pada
tahun 2008-2009, di tahun 2010 sekolah di kecamatan sungai tarab berkurang
satu. Jumlah murid tahun 2005-2006 berkurang dan bertambah dari tahun 2007
sampai 2009, di tahun 2010 kembali berkurang. Jumlah guru dan rasio guru dengan
murid tahun 2005-2010 mengalami turun naik.
Tabel 1.4
Pendidikan
SLTA Kecamatan Sungai Tarab
Tahun
|
Sekolah
|
murid
|
Guru
|
Rasio
|
2005
|
2
|
805
|
84
|
9,58
|
2006
|
2
|
691
|
89
|
7,76
|
2007
|
2
|
716
|
90
|
7,96
|
2008
|
2
|
719
|
88
|
8.17
|
2009
|
2
|
1259
|
86
|
14,64
|
2010
|
2
|
732
|
85
|
8,61
|
Tabel 1.4 Jumlah
sekolah pada tingkat SLTA tahun 2005-2010 tetap. Jumlah murid tahun 2005-2006
menurun dan naik dari tahun 2007-2009, pada tahu 2010 kembali turun. begitu
juga dengan jumlah guru, pada tahun 2005-2007 meningkat dan dari tahun
2008-2010 terjadinya penurunan. Rasio guru dengan murid tahun 2005-2010
mengalami turun naik.
Dari keempat tabel di
atas dapat disimpulkan bahwasanya sistem pendidikan dimulai dari tingkat TK
sampai SLTA yang mencakup jumlah sekolah, jumlah murid, jumlah guru dan rasio
guru dengan murid tidak selalu mengalami penurunan dan tidak selalu mengalami
kenaikan.
2. Kondisi Umum Bidang Kesehatan
Kesehatan merupakan hal
yang sangat penting bagi setiap individu, untuk itu yang wajib dilakukan adalah
menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. yang mengatur pola hidup sehat ialah
kita sendiri yaitunya dengan memperhatikan pola makan, olah raga, tidur yang
teratur, dan lingkungan sekitar kita.
Pola makan yang tidak
seimbang, tidur yang tidak teratur itu salah satu penyebab timbulnya penyakit.
untuk itu kita membiasakan diri untuk makan makanan yang sehat, bukan
karbohidrat saja tapi di diimbangi dengan protein, sayur, lemak nabati dan
susu.
Dalam suatu daerah
harus adanya penunjang kesehatan seperti posyandu, polindes, puskesmas dan
rumah sakit, tentunya ada faktor pendukung tenaga kerja untuk melayani
masyarakat seperti perawat, bidan, dan dokter. Agar masyarakat bisa mendapatkan
pertolongan lebih mudah, cepat, aman dan nyaman. Untuk lebih mudahnya lagi
pemerintah Kabupaten atau Kota haruslah lebih cepat mengambil keputusan untuk
menyiapkan dan menetapkan beberapa tenaga kerja seperti perawat, dan bidan di
berbagai wilayah yang ada di Kabupaten atau Kota. Hal ini sangat membantu
keselamatan bagi masyarakat umum dalam mengatasi penyakit.
Tabel 2.1
Kesehatan Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Dokter, Bidan,
Perawat Di Kecamatan Sungai Tarab
Tahun
|
puskesmas
|
Puskesmas
pembantu
|
Dokter
|
bidan
|
Perawat
|
2005
|
2
|
5
|
5
|
20
|
13
|
2006
|
2
|
5
|
5
|
20
|
13
|
2007
|
2
|
5
|
9
|
24
|
16
|
2008
|
3
|
5
|
6
|
32
|
16
|
2009
|
3
|
5
|
11
|
25
|
22
|
Tabel 2.1. Dapat
dilihat jumlah puskesmas, puskesmas pembantu, dokter, bidan, dan perawat yang ada
di kecamatan sungai tarab. Jumlah puskesmas tahun 2005-2007 tetap dan
penambahan puskesmas pada tahun 2008-2009 satu puskesmas. Puskesmas pembantu
tetap tidak mengalami penambahan. jumlah dokter berkurang pada tahun 2008. Jumlah
bidan bertambah dari tahun 2005-2008, di tahun 2009 jumlah bidan berkurang. Jumlah
perawat tidak mengalami penurunan akan tetapi terus meningkat dari tahun
2005-2009.
Tabel 2.2.
KB Baru Menurut Alat Kontrasepsi Kecamatan Sungai Tarab
Tahun
|
IUD
|
implant
|
MO
|
Kondom
|
suntik
|
pil
|
2005
|
62
|
14
|
11
|
25
|
92
|
62
|
2006
|
167
|
14
|
14
|
14
|
279
|
107
|
2007
|
3213
|
160
|
88
|
17
|
1817
|
383
|
2008
|
600
|
140
|
100
|
22
|
1879
|
227
|
2009
|
131
|
34
|
4
|
109
|
272
|
61
|
Tabel 2.1. Masyarakat
yang menggunakan IUD dan implant paling banyak yaitu pada tahun 2007,
masyarakat yang menggunakan MO naik dari tahun 2005 sampai 2008, pada tahun
2009 menurun 4 % dari jumlah tahun lalu.jumlah masyarakat yang memakai kondom
paling banyak pada tahun 2009. Yang memakai suntik lebih banyak pada tahun
2008, begitu juga yang mengkonsumsi pil paling banyak pada tahun 2007.
3. Kondisi Umum Penduduk
Penduduk adalah
orang-orang yang berada di suatu wilayah yang terikat dengan aturan-aturan yang
berlaku dan berinteraksi satu sama lain, penduduk adalah kumpulan manusia /
masyarakat yang menempati suatu wilayah/ ruang tertentu.
Laju pertumbuhan
penduduk lebih tinggi dan lebih cepat adalah di negara berkembang dibandingkan
dengan negara maju. Cara menghitung kepadatan penduduk suatu wilayah adalah
dengan cara membagi jumlah penduduk dengan luas wilayah dimana mereka tinggal. Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan banyaknya masyarakat yang lahir, meninggal, bekerja
dan yang menganggur di dalam suatu wilayah.
Berkurangnya
jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah. Hal
ini disebabkan oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh imigrasi
besar-besaran, Juga oleh penyakit, dan kelaparan. Namun seringkali oleh
gabungan faktor-faktor tersebut. Di masa lalu penurunan jumlah penduduk
disebabkan terutama sekali oleh penyakit.
Tabel
3.1
Jumlah
Penduduk Kecamatan Sungai Tarab
Tahun
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
Sex
rasio
|
2005
|
14050
|
15122
|
29172
|
92,91
|
2006
|
14095
|
15209
|
29304
|
92,68
|
2007
|
16233
|
17437
|
33670
|
93,10
|
2008
|
16153
|
17626
|
33779
|
91,64
|
2009
|
15910
|
17064
|
33418
|
91,64
|
2010
|
14348
|
14934
|
29282
|
90,16
|
Jumlah
penduduk kecamatan sungai tarab terus meningkat seiring berjalannya waktu
terlihat pada tabel 3.1. Pada tahun
2005-2007 jumlah penduduk laki-laki meningkat, namun pada tahun 2008-2010
menurun akibat banyaknya yang meninggal pada usia lanjut. Jumlah penduduk
perempuan terus meningkat dari tahun 2005-2008 dan mengalami penurunan pada
tahun 2009-2010 juga di akibatkan oleh banyaknya yang meninggal pada usia
lanjut. Sex rasio dari tahun 2005-2010 mengalami turun naik.
Kecamatan
sungai tarab memiliki wilayah yang cukup luas, jumlah penduduk dan luas
kepadatan penduduk kecamatan sungai tarab dapat kita lihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 3.2
Jumlah Penduduk dan Luas
Kepadatan Penduduk Kecamatan Sungai Tarab
Tahun
|
luas
|
penduduk
|
Kepadatan/
|
2005
|
72,58
|
29172
|
402
|
2006
|
71,85
|
29304
|
407,85
|
2007
|
71,85
|
33670
|
468,62
|
2008
|
71,85
|
33779
|
470,13
|
2009
|
71,85
|
33779
|
470,13
|
2010
|
71,85
|
29282
|
407,54
|
Luas
Kecamatan Sungai Tarab tahun 2005 adalah 72,58 dan luas wilayah tersebut
berkurang pada tahun 2006 menjadi 71,85. Jumlah penduduk tahun 2005 meningkat
sampai tahun 2009 dan mengalami penurunan di tahun 2010. Kepadatan/
meningkat dari tahun 2005 sampai 2009 dan juga
mengalami penurunan pada tahun 2010.